Menapaki Merapi Saat Fajar

Sudah tidak asing lagi bagi para pembaca soal gunung satu ini, Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang membuat geger dunia karena letusannya di tahun 2010 lalu turut membuat Juru Kunci Merapi Mbah Marijan kapundut. Letusan di tahun 2010  pula mampu memporak porandakan bumi Jogja, Magelang, Klaten, dan Boyolali (Kabupaten yang mengelilingi Gunung Merapi). Akan tetapi di sisi lain, Merapi yang terlihat galak itu memiliki keindahan yang menakjubkan.
Di kalangan para pendaki gunung, mendaki Merapi merupakan salah satu tantangan tersendiri karena jalur pendakian yang amat menanjak (waktu tempuh lebih cepat) hingga Pasar Bubrah. Jalur dari Pasar Bubrah ke puncak pun juga tak kalah menantang yaitu bermedan batu dan pasir (saat ini sudah jelas ada larangan menuju puncak, tetapi masih amat banyak kalangan pendaki yang melanggar). Sebenanrnya tak perlu sampai puncak untuk bisa mendapatkan dan menikmati keindahan Gunung Merapi. Di sepanjang jalan, kita akan dapat menikmati indahnya Merbabu di sisi utara, dan Sumbing Sindoro Prau yang berjajar di sisi barat.
Tadi saya bilang waktu tempuh Merapi itu cepat. Banyak yang bertanya-tanya seberapa cepat sih mendaki Merapi. Berdasarkan pengalaman kami, kami hanya butuh waktu 5,5 jam dari start di bascamp New Selo sampai finish di bascamp New Selo juga. Kok bisa? Bisa aja. Kami berangkat dari bascamp mulai pukul 03.30 fajar, berjalan santai sambil ngobrol ngalor ngidul dan menikmati perjalanan. Entah jam berapa kami sampai di pos bayangan "Selamat Datang", yang jelas pagi masih petang dan belum terdengan adzan shubuh. Sejenak kami istirahat dan kemudian kami lepas jaket karena menurut kami amat mengganggu kelancaran berjalan. Kami melanjutkan perjalanan sampai di pos 1 sudah terdengar suara adzan walau pagi masih petang. Sejenak kami menunaikan kewajiban sholat shubuh. Ba'da shubuh kami melanjutkan perjalanan lagi. Tapak demi tapak kami lalui dan kami nikmati sambil menoleh belakang menikmati indahnya Merbabu. Intinya sampai di Pasar Bubrah pukul 06.30 (lama amat). Di sepanjang perjalanan kami sengaja mengabadikan momen tersebut, karena takut di atas penuh kabut. Sampai di Pasar Bubrah kami bersantai ria di atas batu yang agak datar (jauh dari para pendaki lain mendirikan tenda) sambil makan cemilan yang kami bawa dan sebotol teh sampai bukul 07.30. Nah pukul 07.30 kami turun dan 08.30 sampai lagi di bascamp. Simpel pendakian yang memuaskan.

Gallery:





Posting Komentar

0 Komentar